Kekurangan Kalium biasanya disetandai dengan gejala berupa debaran jantung yang tidak teratur, bisa ringan sampai berat. Dan pada kasus yang berat bisa menyebabkan henti jantung dan lumpuhnya otot paru. Gejala lain adalah lemah otot, kram, atau lemes, tidak nyaman didaerah tangan, rasa haus yang berlebihan, sering kencing dan rasa bingung.
Diagnosa hipokalemia akan ditegakkan dengan pemeriksaan kadar kalium darah. Nilai normal kalium dalam darah adalah 3.5 s/d 5.0 miliekivalen/liter (mEq/L). Dan pasien dikatakan hipokalemia bila kalium darahnya lebih rendah dari 3.5 mEq/L.
Kalium biasanya dapat dengan mudah digantikan dengan mengkonsumsi makanan yang banyak mengandul kalium atau dengan mengkonsumsi garam kalium (Kalium Klorida) per-oral . Kalium dapat mengiritasi saluran pencernaan, sehingga diberikan dalam dosis kecil, beberapa kali sehari.
Sebagian besar orang dapat mengonsumsi diuretik tidak memerlukan tambahan kalium. Tetapi secara periodik dapat dilakukan pemeriksaan ulang dari konsentrasi kalium darah sehingga sediaan obat dapat diubah bilamana perlu.
Pada hipokalemia berat, kalium bisa diberikan secara intravena. Hal ini dilakukan dengan sangat hati-hati dan biasanya hanya dilakukan dirumah sakit, untuk menghindari kenaikan kadar kalium terlalu tinggi.
Kandungan Kalium dalam setiap 100 gr daging Buah-buahan :
- Kismis 751 mg
- Kurma 666 mg
- Pisang Mas 616 mg
- Alpukat 485 mg
- Pisang Kepok 300 mg
- Leci 171 mg
Kandungan Kalium dalam setiap 100 gr Kacang2an dan Sayur :
- Kedelai 1.504 mg
- Kecipir 1.100 mg
- Bayam 838 mg
- Kacang tanah 662 mg
- Brokoli 505 mg
- Sawi 283 mg
- Pare 152 mg
sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar